OGAN KOMERING ULU, SEPUTARSUMATERA.COM – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program unggulan di bidang kesehatan dan gizi. Salah satu program yang tengah digencarkan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini mulai disosialisasikan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Sosialisasi program ini digelar pada Kamis (5/6/2025), di Gedung Padepokan PSHT Cabang OKU Desa Marta Jaya, Kecamatan Lubuk Raja OKU Sumsel.
Kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN), antara lain Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama, Alwin Supriyadi dan Rudi Hartono. Mereka hadir untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang manfaat dan mekanisme pelaksanaan Program MBG.
Irma Suryani menyatakan bahwa program ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memastikan pemenuhan kebutuhan gizi bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak, ibu hamil, dan lansia. “Ini bukan sekadar soal makanan, tetapi sebuah investasi masa depan. Anak yang sehat hari ini adalah pemimpin bangsa di masa depan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Irma menyebutkan bahwa Program MBG akan memberikan manfaat langsung bagi sekitar 60 ribu siswa di Kabupaten OKU melalui penyediaan makan siang bergizi secara gratis. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif seluruh elemen masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan para tokoh masyarakat OKU yang selama ini menjadi ujung tombak edukasi gizi kepada warga. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga lokal menjadi kunci utama keberhasilan,” ujarnya.
Irma berterima kasih kepada Badan Gizi Na(BGN) atas pendampingan dan bimbingan dalam menyusun program agar sesuai dengan standar gizi nasional. Polres OKU juga disebut ikut serta dalam pengawasan dan monitoring pelaksanaan program di seluruh kecamatan, untuk memastikan makanan yang disajikan aman dan sesuai standar kesehatan.
Melalui sosialisasi tersebut, pemerintah berharap akan tumbuh kesadaran kolektif mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat.
“Keluarga dan lingkungan sekitar berperan besar dalam membentuk kebiasaan makan anak-anak. Program ini hanyalah awal, keberlanjutannya tergantung pada kesadaran bersama,” ujarnya. ***
