PALEMBANG, SEPUTARSUMATERA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sekretariat Bersama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan meresmikan Ekspor Kopi Perdana melalui ekosistem Industri Jasa Keuangan di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Minggu (19/1/2025).
Peresmian yang dilakukan secara langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Pj. Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi ini merupakan bukti komitmen dan dukungan OJK bersama Industri Jasa Keuangan untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi keuangan Sumatera Selatan melalui optimalisasi value chain komoditi kopi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar berkata, ekspor Kopi Sumsel perdana tersebut, merupakan milestone penting dalam upaya mencapai kejayaan kopi Sumsel yang terkenal memiliki nilai kultural dan historis yang sangat panjang.
OJK berkomitmen kuat mewujudkan hal ini melalui dukungan ekosistem Industri Jasa Keuangan, business matching, dan pengembangan pasar ekspor.
“Tidak hanya di sektor hulu, dukungan OJK mencakup optimalisasi di sektor hilir untuk menciptakan dampak ekonomi turunannya,” katanya.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengapresiasi dan mendukung dikembangkannya industri Kopi Sumsel melalui ekspor komoditi unggulan Sumsel tersebut.
“Kopi Sumsel merupakan tulang punggung produksi kopi nasional namun nilai tambah ekspor, melalui pelabuhan di Sumatera Selatan masih belum maksimal sehingga diperlukan intervensi dan keterlibatan seluruh stakeholders untuk mengatasinya,” katanya.

Kepala OJK Sumsel Babel Arifin Susanto berujar, ekspor kopi perdana dilakukan ke negara Malaysia dan Australia oleh PT Agri Ekspor Indonesia dan PT Asya Syila Nusantara dengan total volume 277,2 ton senilai Rp33,6 miliar.
“Jenis kopi yang di-ekspor merupakan Kopi Robusta premium asal Kota Pagar Alam yang terkenal memiliki cita rasa khas pegunungan Dempo,” ujarnya.
Sumsel sendiri merupakan produsen kopi terbesar nasional dengan volume mencapai 211,68 ribu ton atau 26,85 persen dari total produksi nasional pada tahun 2023.
Yang juga didukung dengan luas lahan terbesar nasional seluas 267,35 ribu hektar dan 200 ribu petani yang menggantungkan mata pencahariannya pada sektor perkebunan kopi.
OJK juga memfasilitasi petani/pengusaha kopi memperoleh fasilitas kredit/pembiayaan dari 5 perbankan dengan jumlah 8.311 rekening senilai Rp336 miliar.
“Selain itu, OJK juga memfasilitasi pemberian polis asuransi kepada 52 petani yang merupakan implementasi program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). OJK terus berkomitmen ikut serta dalam upaya mewujudkan kejayaan kopi Sumsel demi pemerataan kesejahteraan masyarakat Sumsel,” katanya.